menuju puncak
kita tahu tuh di jogja ada gunung yang terkenal bahkan sampai ke seluruh penjuru dunia karena keganasannya. yak betul orang - orang mengenalnya dengan sebutan gunung merapi. gunung merapi ketinggian puncaknya 2.968 m dpl, ini data periode 2006. kaya nya sekarang sih lebih tinggi lagi, gara - gara ada kubah lava baru akibat dari letusan yang terakhir kemarin tuh yang sampai ujan abu kemana - mana.gunung merapi sendiri ini terletak di antara DIY dan jawa tengah.
nah dikesempatan ini aku mau crita pengalamanku ketika aku bermain untuk menghabiskan waktu di hari raya kemerdekaan indonesia 17 agustus-an bersama teman - temanku adi, yoyok, wawan, dan haris. kita ber-lima ini kebetulan mempunyai pengalaman yang sedikit tentang mendaki gunung. tapi bermodal nekat dan tekad kita mencoba untuk menikmati sosok indah dibalik kengerian gunung merapi.
nih penampakan gunung merapi |
tenang, cerita yang sangat seru baru akan dimulai. meski gunung merapi terletak diantara DIY dan jawa tengah namun, jalur pendakian merapi sendiri berada di jawa tengah. tepatnya di desa selo magelang sana tuh. jadi ceritanya kita berkumpul dirumah adi. dari situ kita baru berangkat menuju basecamp pendakian gunung merapi. kira - kira perjalanan yang ditempuh dengan jalur santai dan dipadati oleh arus foto - foto bisa memakan waktu 1,5 jam sampai 2 jam. singkat cerita akhirnya kita ber-5 alhamduillah selamat sampai basecamp pendakian.
rumah adi |
on the way |
basecamp merapi |
repacking di basecamp |
setelah kita udah sampe basecamp kita istirahat sebentar. disini kita ijin, tidak susah sih caranya, kita tinggal mengatakan kita rombongan dari mana dan berangkat ber-berapa. meski memang tidak sulit, bukannya ini juga menjadi hal yang tidak penting. kita berkoordinasi dengan para tetua setempat supaya, jaga - jaga kalau nanti terjadi hal - hal yang tidak diinginkan dalam pendakian, kita dapat memperoleh bantuan dari penjaga basecamp. tak lupa juga di basecamp ini kita makan nasi telor spesial buatan ibu basecamp untuk mengisi perut. setelah itu kita mulai packing-ulang, hal ini dilakukan untuk mengefisienkan bawa'an kita untuk pendakian.
sebenarnya ini bukan pendakian pertama saya ke merapi. tapi akibat terjadi hal buruk dalam pendakian sebelumnya, saya gagal melakukan perjalanan sampai puncak. pada lawatan pertama saya ke merapi, akibat persiapan yang buruk dari seorang pemula yang sok - sok an ndaki gunung, saya terkena hipotermia akibat badai dan cuaca buruk pada saat itu. beruntung meski tergolong hipotermia ringan, tapi saya masih bisa kembali lagi di waktu ini, untuk mencoba mendaki gunung merapi pasca erupsi besar 2010. akhirnya setelah merasa siap lahir batin kita pun segera memutuskan untuk melakukan perjalanan panjang pendakian menuju puncak merapi.
kita pun mulai berjalan menapaki jalan setapak langkah demi langkah ketika matahari dalam terik - teriknya. kita sengaja mulai berjalan ketika masih agak siang supaya nanti bisa sampai pos watu gajah ketika hari mulai agak gelap. rencana kita memang ingin bermalam dan mendirikan tenda di pos watu gajah. karena dari modal denger - denger katanya sih ada semacam goa gitu di pos watu gajah. tapi supaya menuju ke goa tersebut kita harus turun sedikit menyusuri jurang. nah, kebetulan juga ni kita berangkat pasca erupsi besar 2010 jadi selama perjalanan yang kita temui hanya debu. sebenarnya itu bukan debu lagi tapi tumpukan dari kumpulan rombongan debu yang bergorganisasi menjadi sebuah partai. jadi itu debu udah pekat tebel terbang kemana - mana. so, selama perjalanan kita selalu menggunakan masker. itu aja bulu dalem idung masih sempet jadi item - item.
akhirnya setelah berjalan sekitar 5 jam-an mungkin lebih, kita rombongan pemula yang agak sombong dan sok - sok an pendaki ini sampai juga di pos watu gajah. di tempat ini mulai banyak batu - batu besar. makanya juga sering disebut pos watu (batu) gajah. waktu sudah menunjukkan pukul habis maghrib, jadinya langit sudah mulai gelap. dari informasi yang kita dapatkan, maka kita segera mencari goa yang berada disekitaran jurang yang terdapat di watu gajah. setelah menyusuri semak - semak akhirnya ketemu-lah goa tersebut. karena diatas gunung tidak ada lampu stadion dan sokle jadinya sebelum terlanjur gelap banget kita segera mendirikan tenda untuk bermalam.
goa |
mendirikan tenda, hari mulai gelap |
akhirnya kita pun bermalam didalam tenda agar bisa beristirahat dari serangan hawa dingin dimalam hari. bisa bayangin kalo tidur dikaliurang itu dinginnya kaya apa? ini lebih tinggi lagi tempatnya dan tidurnya diluar ruangan, bbrrrrrr. besok pagi - pagi baru melanjutkan perjalanan lagi menuju puncak.
pagi pun tiba, tapi dinginnya gak nahan. tidur kok dingin mau gerak kok ya kaya udah beku. rasanya tu berat banget kalo harus keluar dari tenda dan lanjut jalan lagi sampe puncak. akhirnya kita putuskan untuk bikin kopi dan popmie supaya badan agak angetan dikit. setelah badan rada angetan kita pun mulai berjalan lagi.
semua barang - barang yang gak perlu kita tinggal ditenda. udah gak bakalan ada maling naik gunung jadi gak usah takut ilang. tapi waspada tetap, ingat. sebelum sampai puncak ada satu tempat lagi yang disebut dengan pasar bubrah. di pasar bubrah ini tempatnya lapang luas isinya batu - batu yang sangat besar. kenapa bisa disebut pasar bubrah? konon ditempat ini ada pasarnya, tapi gak kliatan tapi ada juga yang bisa lihat. isinya apa? saya merasa cukup tahu dari denger - denger aja gak begitu pengen juga liat sendiri. tapi intinya ni tempatnya luas dan datar.
akhirnya kita sampai juga di pasar bubrah. saat itu adalah hari kemerdekaan indonesia 17 agustus, jadi ada rombongan orang - orang yang memang berencana untuk upacara diatas gunung ini. kali aja dulu pada bolos waktu upacara di sekolah, jadinya sekarang pada pengen upacara di gunung. atau karena kebetulan juga, denger - denger yang pada upacara diatas gunung merapi ini di shooting bakalan masuk salah satu program bertema jalan - jalan di stasiun televisi trans 7.
upacara di pasar bubrah di shooting sama trans 7 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar